Jumat, 24 Februari 2012

emosi

Emosi 
BAB I
PENDAHULUAN

A.    Latar Belakang Masalah

Pertumbuhan dan perkembangan emosi, seperti juga pada tingkah laku lainnya, ditentukan oleh proses pematangan dan proses belajar. Seorang bayi yang baru lahir sudah dapat menangis, tetapi ia hampir mencapai tingkat kematangan tertentu sebelum ia dapat tertawa. Kalau anak itu sudah lebih besar, maka ia akan belajar bahwa menangis dan tertawa dapat digunakan untuk maksud-maksud tertentu pada situasi-situasi tertentu. Pada bayi yang baru lahir, satu-satunya emosi yang nyata adalah kegelisahan dan ketidaksenangan dalam bentuk menangis  dan meronta.
Pada umumnya perbuatan kita sehari-hari disertai oleh perasaan- perasaan tertentu, yaitu perasaan senang atau perasaan tidak senang. Perasaan senang atau tidak senang yang selalu menyertai perbuatan-perbuatan kita sehari-hari itu disebut Warna Efektif.  Warna efektif ini kadang-kadang kuat, kadang-kadang lemah atau samar-samar saja.
Dengan begitu diperlukan pembahasan mengenai pengertian emosi, teori-teori asal mulanya emosi yang dapat mendukung dalam pengkajian tentang konsep emosi itu sendiri dari berbagai sudut pandang para tokoh dan ilmuwan,

B.     Rumusan Masalah
1.                   Apa definisi Emosi ?
2.                   Apa aspek – Aspek Emosi ?
3.                   Bagaimana asal mulanya emosi ?
4.                   Kondisi apa yang mendasari Emosi ?
5.                   Apa macam- macam Emosi ?
6.                   Apa  perubahan - perubahan yang terjadi  pada tubuh saat emosi ?
7.                   Bagaimana tingkatan dalam proses emosi ?
8.                   Bagaimana cara memanagemen Emosi ?


C.      Sasaran dan Tujuan Masalah
Penyusunan makalah ini memiliki beberapa tujuan dan sasaran. Sasaran dari penyusunan makalah ini adalah praktisi pendidikan khususnya bagi praktisi pendidikan luar biasa.
Sedangkan tujuan dari penyusunan makalah ini antara lain :

1. Mengetahui teori emosi yang dikemukakan oleh James-Lange.
2. Berusaha mengupas dan membuka wawasan mengenai konsep emosi yang
berkaitan dengan pendidikan.
3. Memenuhi salah satu tugas mata kuliah pengantar psikologi tentang Emosi.

BAB II
PEMBAHASAN


A.   Pengertian Emosi

Untuk memberi batasan tentang pengertian emosi amatlah tidak mudah, sudah satu abad lebih para Filosof, ahli Fisiologi dan Psikolog masih mengalami kesulitan untuk memberikan definisi tentang emosi secara memuaskan.[1]
Beberapa hal yang menjadi kendala antara lain adalah adanya pertentangan teori mengenai faktor apa yang menjadi dasar penyebab timbulnya emosi, apakah keadaan fisiologis, keadaan psikologis atau faktor lainnya. Disamping itu, adanya faktor budaya yang berbeda antar negara juga ikut menimbulkan kesulitan, karena tidak semua negara memiliki perbendaharaan kata “emosi”. Sebagai contoh adalah negara Tahiti, Rakyat Tahiti tidak pernah menggunakan kata emosi, meskipun hal ini tidak berarti bahwa orang Tahiti tidak mempunyai emosi.[2] masih dalam konteks yang sama, sekalipun beberapa negara memiliki perbendaharaan kata “emosi”, diantara negara-negara tersebut kadang-kadang kata ini mencakup pengertian yang tidak sama. Misalnya matsuyama dkk. Yang menganalisis kata emosi dari bahasa jepang menguraikan pengertian emosi dalam beberapa keadaan yang memang dapat dianggap tercakup dalam kata emosi seperti marah dan sedih , namun beberapa keadaan lain yang oleh mereka juga dimasukan dalam pengertian emosi seperti penuh perhatian dan beruntung akan menimbulkan pertanyaaan dan terasa aneh oleh beberapa negara lain, termasuk negara kita.
Meskipun adanya kesulitan dalam membatasi pengertian emosi, Bootsin dkk, 1991 dalam bukunya “ psikoogy Today” mencoba membatasi kata Emosi sebagai  suatu pola respon (perubahan- perubahan fisik, impuls- impuls untuk bertindak, pikiran dan ekspresi) terhadap kejadian yang berkaitan dengan tujuan atau kebutuhan organisme.
Menurut James-Lange emosi itu sendiri merupakan suatu proses yang melibatkan dua aspek penting dalam diri sorang individu, yaitu psikologis dan fisik. Hal ini dapat dilihat dari organ fisik yang bereaksi disertai perasaan seseorang saat mendapatkan stimulus yang kemudian termanifestasi dalam bentuk perilaku tertentu yang disebut sebagai emosi (baik negatif ataupun positif ).
Menurut Woodworth & Marquis Emosi adalah perasaan yang bergejolak, yang seakan-akan menggetarkan dan menggerakan individu, sehingga hal itu tampak dari luar.
Menurut Grover Duffy Emosi adalah bentuk perubahan yang kompleks yang termasuk perubahan fisik,perasaan subjektif, proses kognitif dan semua reaksi perilaku sebagai respon pada situasi yang diterima dengan jelas.


B.   Aspek – Aspek Emosi
 Para Psikologi tanpa memperdulikan dari mana sumber emosi dan bagaimana kualitas emosi, menyimpulkan bahwa semua emosi selalu mengandung 3 aspek,   yaitu       :

1.      Arousal merupakan serangkaian perubahan fisiologis, terutama yang terjadi pada sistem syaraf ketika individu mengalami emosi.

2.      Expression merupakan perilaku yang dihasilkan oleh emosi. Bentuk ekspresi yang umumnya dikenal yaitu :
a.       Reaksi terkejut ( Startle Response )
terdapat pada setiap orang dan diperoleh sejak lahir, sehingga tidak dipengaruhi oleh pengalaman.
Contoh : menutup mata
b.      Ekspresi wajah dan suara ( Facial & Vocal Expression )
 melalui perubahan ini dapat dibedakan emosi orang yang sedang marah, gembira, sedih, gembira dsb.
c.         Sikap dan Gerak Tubuh ( Posture & Gesture )
 sangat dipengaruhi oleh kebudayaan dan pendidikan, dan diperoleh dari hasil belajar
Contoh : orang yang sedang marah dinyatakan dengan memukul meja.

3.      Experience  adalah perasaan subjektif yang yang menyertai emosi. Merupakan presepsi individu dan realisasi terhadap keadaan emosionalnya.

C.   Teori – Teori Asal Mulanya Emosi
1.    Teori James Lange ( Teori Perifer )
William James, mengajukan teori bahwa emosi terjadi sebagai akibat reaksi perilaku individu terhadap suatu stimulus.
            Carl Lange, mengajukan teori yang sangat mirip dengan teori james, hanya titik beratnya terutama diletakkan pada perubahan tekanan darah individu. Oleh karena itu, teori dari kedua ahli itu lebih dikenal sebagai teori James Lange.
Contoh : Orang dihina        menangis          sedih

2.    Teori Canon ( Teeori Central )
                        Walter B. Canon tidak setuju dan mengkritik keras teori James Lange. Menurut Canon, emosi timbul sebagai akibat kesadaran individu terhadap stimulus yang diterimanya.

3.    Teori Emosi berdasarkan Expresi Wajah
            Schachter dan Singer, melakukan penelitian dan hasil dari penelitian ini, mereka menyimpulkan bahwa reksi emosi sepenuhnya tergantung pada kesadaran individu terhadap lingkungan yang telah menstimulasi.

D.   Kondisi yang Mendasari Emosi
·  Perasaan, misalnya perasaan takut
·  Impulsif atau dorongan, misalnya dorongan untuk melarikan diri
·  Persepsi atau pengamatan, tentang apa-apa yang membangkitkan emosi.

E.   Macam – macam Emosi
1.      Takut merupakan emosi darurat yang disebabkan oleh situasi yang membahayakan. Manifestasi takut ini dapat  tampak dari luarnya, misalnya  roman mukanya menjadi pucat, gemetar, keluar keringat dingin.
2.      Terkejut, emosi ini terjadi karena apabila seseorang menghadapi situasi baru dengan tiba- tiba. Misalnya seseorang tiba-tiba mendapatkan kabar bahwa orang tua nya sakit keras.
3.      Marah, emosi ini terjadi karena keinginan seseorang terhalang atau terganggu oleh situasi lain.
4.       Murung, hal ini sebagai variasi emosi marah. Tertawa atau tersenyum tidak tampak ,Kelihatan suram mukanya.
5.      Rasa Lega, emosi ini karena sesuatu yang diinginan dapat tercapai. 
6.      Kecewa, emosi ini terjadi kerena keinginan gagal atau tertunda.
7.      Sedih , emosi ini terjadi karena peristiwa-peristiwa menyedihkan.
8.      Asmara,  emosi ini terjadi karena adanya dorongan nafsu seksual untuk dipenuhi atau dikendalikan.
9.      Benci, emosi ini terjadi karena rasa tidak senang kepada orang lain. Gejalanya muka serem tanda tidak senang.
10.  Gembira, senang, sukaria, tandanya muka berbinar-binar, tersenyum dan tertawa.


F.    Perubahan - perubahan yang Terjadi  pada Tubuh saat Emosi
Perubahan-perubahan yang terjadi  pada tubuh saat emosi .Terutama pada emosi yang kuat, seringkali terjadi juga perubahan-perubahan pada tubuh kita antara lain :
1.Reaksi elektris pada kulit : meningkat bila terpesona
2. Peredaran darah                          :  bertambah cepat bila marah
3. Denyut jantung               :  bertambah cepat bila terkejut.
4. Pernafasan                       :  bernafas panjang kalau kecewa.
5. Pupil mata                       :  membesar bila sakit atau marah.
6. Liur                                  : mengering kalau takut atau tegang.
7. Bulu roma                        : berdiri kalau takut.
8. Pencernaan                      : mencret-mencret kalau tegang.
9. Otot                                 : Ketegangan dan ketakutan menyebabkan otot menegang atau        bergetar (tremor).
10. Komposisi darah            :Komposisi darah akan ikut berubah dalam keadaan emosional karena kelenjar-kelenjar lebih aktif.

G.   Tingkatan dalam proses emosi
 terdiri dari :
1.      Situasi
2.      Persepsi tentang situasi
3.      Perubahan – perubahan dalam tubuh
4.      Perbuatan yang terlihat, misalnya melarikan diri dari bahaya
5.       Keadaan sadar dari emosi.

H.  Managemen Emosi
Emosi sangat terkait dengan adaptasi psikologi seseorang, sehingga kita harus dapat menata emosi kita dengan sebaik-baiknya. Pengekspresian emosi memerlukan proses belajar sehingga emosi yang muncul terhadap reaksi situasi tertentu dapat dengan jelas dan tepat terekspresi dengan baik. Penataan emosi ini pun setiap individu sangat berbeda, seorang yang terlalu ekspresif dan cepat bereaksi dengan kondisi tertentu tanpa berfikir maka perlu pengembangan kontrol emosi. Naun bagi seseorang yang selalu menahan dan cenderung menekan emosinya perlu pengendoran. Mencoba untuk menyadari setiap perasaan emosi yang dirasakan dan merasa nyaman untuk mengekspresikannya.
Sama halnya pengembangan  fisikpada anak-anak perlu dilatih agar badan sehat dan kuat dalam perkembangannya. Pengembangan afeksi selain belajar dengan sosialisasi dengan orang lain, orang tua perlu mengajarkan ekspressi dan kontrol emosi dengan baik.

BAB III
PENUTUP

KESIMPULAN

Emosi adalah suatu pola respon ( perubahan- perubahan fisik, impuls- impuls untuk bertindak, pikiran dan ekspresi) terhadap kejadian yang berkaitan dengan tujuan atau kebutuhan organisme. Berdasarkan definisi ini, orang yang tidak mempunyai tujuan atau kebutuhan tidak akan mengalami apa yang dinamakan emosi. Kebutuhan yang dimaksud disini merupakan kebutuhan yang paling dasar seperti makan, minum. Dan tempat tinggal, atau kebutuhan sekunder seperti memperoleh kasih sayang. Asal mulanya suatu emosi itu akibat kesadaran individu terhadap stimulus yang diterimanya. Seperti yang di ungkapkan oleh teori Teori Canon ( Teeori Central ) dan Teori Emosi berdasarkan Expresi Wajah.












DAFTAR PUSTAKA

Fudyartama,ki, ,Psikologi Umum 1 dan 2, Yogyakarta : Pustaka Pelajar
Dadang Sulaeman, 1995, Psikologi Remaja “Dimensi-Dimensi Perkembangan, Bandung: Mandar Maju, , hlm.51
Rumini, Sri dkk ,1998, Psikologi Umum fakultas ilmu pendidikan institut keguruan dan ilmu pendidikan yogyakarta
Susilaningsih, dkk, 2006, Pokja Psikologi umum,
Sobur, Alex, Drs.  2010 , Psikologi Umum. Bandung : CV Pustaka Setia



[1] Roediger IIIdkk, 1984
[2] Very dalam Matsumoto, 1996

Tidak ada komentar:

Posting Komentar